Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa,
mengutuk serangan udara angkatan bersenjata Israel yang telah merenggut
jiwa di jalur Gaza.
“Indonesia secara keras kutuk serangan udara Israel tersebut," ujar
Marty, seperti dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri, Kamis
(15/3/2012).
Sikap Pemerintah Indonesia itu diucapkan Marty, menyusul serangan
angkatan bersenjata Israel selama lima hari berturut-turut, juga
menanggapi pernyataan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu,
yang bersumpah akan terus memerintahkan serangan udara untuk membalas
serangan-serangan roket yang dilancarkan para pejuang Palestina.
“Penyerangan Israel tersebut telah menyebabkan jatuhnya korban sipil
yang tidak berdosa dan menimbulkan eskalasi ketegangan di kawasan
tersebut" ucapnya.
Marty juga mendesak PBB, mengambil tindakan untuk menghentikan
serangan tersebut. Indonesia menurutnya akan terus konsisten
memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina untuk merdeka dan berdaulat di
tanah airnya sendiri.
"Perundingan langsung Palestina dan Israel harus kembali di dorong.
Indonesia senantiasa konsisten memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina
untuk merdeka dan berdaulat di tanah airnya sendiri dan hidup
berdampingan dalam damai dengan negara-negara di sekitarnya” tutupnya.
Dilaporkan sebanyak 25 warga Palestina meninggal dunia, dan 35 warga Israel terluka, dalam kontak senjata selama empat hari di perbatasan Israel-Palestina. Insiden itu berawal di hari Jumat, pekan lalu, ketika pesawat tempur Israel, menyerang kantong milisi Palestina, dan menyebabkan seorang pemimpin senior kelompok milisi Palestina Komite Perlawanan Rakyat Palestina.
Milisi di Gaza segera merespon dengan cepat, dengan melepaskan rentetan roket ke wilayah Selatan Israel, yang memicu serangan udara Israel lebih lanjut.
Sebagian besar mereka yang tewas di Gaza adalah gerilyawan, tapi sejumlah warga sipil dilaporkan juga tewas.
Milisi di Gaza segera merespon dengan cepat, dengan melepaskan rentetan roket ke wilayah Selatan Israel, yang memicu serangan udara Israel lebih lanjut.
Sebagian besar mereka yang tewas di Gaza adalah gerilyawan, tapi sejumlah warga sipil dilaporkan juga tewas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar