TOKYO (Berita SuaraMedia) - Kebutuhan baterai yang mampu bertahan
sangat lama untuk perangkat mutimedia yang kian canggih sangat
dibutuhkan di era saat ini, dan nampaknya itu akan segera terpenuhi
dalam waktu dekat.
Ya, sebuah perusahaan di Jepang tengah
mengembangkan sebuah baterai jenis Lithium yang mampu bertahan hingga 20
tahun lamanya, walaupun digunakan untuk keadaan seekstrim apapun.
Perusahaan pengembangan dan riset bernama Eamex ini mengklaim akan
menciptakan baterai dengan daya tahan 10 ribu kali dicash, yang mampu
bertahan sangat lama.
Dilansir melalui blog Kicking Tires, serta
dikutip News Now, para peneliti di Eamex ini telah berhasil menggunakan
beberapa teknik seperti proses stabilisasi dari elektroda baterai. Hal
ini menempatkan tekanan yang pada timah pada baterai berkurang, sehingga
membuat ikatan yang baik dengan partikel untuk memperlambat proses
kerusakan.
Proses tersebutlah yang membuat baterai jenis litihum
tersebut akan awet, bahkan hingga 20 tahun lamanya. Para peneliti
tersebut menjanjikan baterai yang mereka buat mampu menghasilkan baterai
yang berlangsung daya tahannya hingga 10 kali lebih lama daripada
baterai terbaru.
Sayangnya teknologi Eamex dirancang untuk
baterai yang melakukan tugas-tugas berat, seperti yang digunakan dalam
mobil listrik atau mobil hybrid.. Tetapi bukan tidak mungkin dapat
digunakan untuk hal-hal yang lebih kecil seperti ponsel, laptop dan MP3
player.
Dikatakan juga bahwa Baterai baru mereka tersebut dapat
di isi ulang sampai 10 ribu kali, Teknologi Eamex mampu memperbaiki
ikutan partikel sehingga dapat mempertahankan kekuatan baterai lebih
lama dibanding baterai biasa.
Akhir tahun ini Eamex akan memperkenalkan baterai dengan daya
10.000W/kg. Nantinya baterai dapat digunakan untuk motor listrik. Eamex
mengatakan hal penting lainnya, harganya tidak berbeda dengan baterai
Li-ion walaupun tidak diberikan detil atau spesifikasi lebih lanjut
tentang baterai baru ini
Sedangkan di LONDON Ilmuwan di Inggris
menciptakan sebuah lembaran plastik yang bisa menyimpan dan melepaskan
energi listrik. Baterai ini akan mengubah cara kita menggunakan ponsel,
mengendarai mobil, atau mungkin saja bisa juga mengubah cara kita
berpakaian.
Dilansir Daily Mail, di masa
depan, berbagai gadget yang kita pakai mungkin akan setipis kartu
kredit. Teknologi semacam ini juga membawa kita menuju era komputer
dengan layar fleksibel yang dapat dilipat, digulung, dan mudah dibawa
layaknya membawa selembar kertas tipis. Bukan tidak mungkin pula, bahan
plastik penyimpan energi ini dapat dimanfaatkan untuk membuat 'baju
listrik' yang bisa mengisi ulang kebutuhan energi gadget selama
seseorang tengah bepergian.
"Sebenarnya materi yang dikembangkan
bukanlah bahan untuk baterai, melainkan sebuah materi super kapasitor,"
kata Dr Emile Greenhalgh dari Imperial College London.
Purwarupa
yang dikembangkan Greenhalgh dan timnya berukuran persegi lima inci dan
ditumpuk menyerupai wafer yang sangat tipis. Hanya perlu waktu lima
detik saat mengisi ulang energi yang dibutuhkan untuk menyalakan LED
selama 20 menit.
Greenhalgh pun kemudian bekerjasama dengan perusahaan mobil Volvo, menjadikan materi agar bisa digunakan untuk mobil listrik.
"Kami
rasa, mobil di masa depan bisa mengisi energi dari atap rumah atau
bahkan pintu, berkat adanya materi ini," kata Greenhalgh.
Aplikasi
materi ini tak berhenti sampai disitu saja. Menurut Greenhalgh,
temuannya memungkinkan orang-orang lebih mudah bepergian kemana saja,
karena tak perlu lagi membawa baterai yang berukuran besar, berat dan
tebal.
"Bisa saja sebuah laptop mendapatkan energi dari casingnya
sendiri sehinga bisa lebih tahan lama. Belum pernah ada yang
menciptakan bahan seperti ini. Dalam sepuluh tahun ke depan, baterai
konvesional akan tergantikan dengan baterai seperti ini," tandasnya.
Namun hingga kini belum ada detail yang jelas mengenai baterai tersebut. Dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar